Semarang kota kenangan


Hai... udah lama nih ngga nulis blog tentang travelling lagi , kali ini ditemani hujan sore hari di pojokan kampus ipb dramaga bogor (cielah mojokπŸ˜‚) gue mau cerita pengalaman pas maen ke kota yang sering dikenal dengan jajanan lumpia nya nih, udah pada tau kan kota apa? yaps, Kota Semarang.

Seperti biasa kalo mau pergi ke suatu tempat yang belum pernah gue datengin, gue harus merencanakan dulu gimana perjalanan disana mulai dari kapan waktu keberangkatan, transport, penginapan, makan, hingga tempat wisata apa aja yang mau dikunjungi. Kebetulan gue punya kenalan anak semarang yang waktu itu nanjak bareng ke Gunung Prau, Dieng, Wonosobo. (*cerita ke gunung prau ntar insyaAllah gue bikin postingannya hehe) jadi lebih mudah buat ngurus-ngurus penginapan dan transport disana. Nah singkat cerita gue sama temen gue dari jogja namanya wiwi merencanakan buat explore kota semarang nih sekaligus mau nanjak ke Gunung Ungaran sama mereka yang ketemu di gunung prau tadi, asli mereka tuh kocak parah πŸ˜‚. Namanya mas irawan, mas anggara, mas anton, mas wahyu, sama mas fajar. Berawal di gunung prau tanggal 19-20 Agustus 2018, tali silaturahmi kita tetap terjaga hingga akhirnya berencana nanjak bareng lagi di Gunung Ungaran Semarang tanggal 19-20 Oktober 2019. Salah satu hal yang gue suka dari travelling itu bisa ketemu orang-orang baru dan berbagi tawa bersama mereka itu rasanya gimana gitu eaaa wkwk.

Oke lanjut, gue berangkat dari stasiun pasar senen jakarta kamis, 17 Oktober 2019 jam 3 sore dan kalo liat di jadwal sih bakal nyampe stasiun semarang tawang sekitar jam 21.54. oke selama perjalanan gue ngobrol banyak sama orang di kursi sebelah. Saran buat kalian yang mau travelling pake kereta, mending banyakin ngobrol dan kenalan sama orang baru sekalian nambah relasi kan bagus tuh. Oh ya, jangan lupa bawa buku buat mecah rasa jenuh ketika kalian udah ngga mood buat ngobrol wkwk. Tapi gue saranin kalo kalian mau pergi-pergi, jangan pasang muka serem kalian yaa(eitss, maksudnya muka jutek kalianπŸ˜‚) , jadilah pribadi yang ceria eaaaa. Waktu mendekati jam 10 malem, gue mulai bersiap buat turun dari kereta dan singkat cerita sampailah kita di penginapan. Penginapan nya sederhana tapi menyenangkan, serasa rumah nenek wkwkwk. ini foto gue pas nyampe di st. tawang, sorry kalo kurang jelas fotonyaπŸ˜…
St. Semarang Tawang

Jumat pagi kita tanggal 18 Oktober kita bersiap buat explore kota semarang, destinasi pertama nya adalah ke klenteng Sam Poo Kong di Jl. Simongan No. 129, Bongsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Sam Poo Kong merupakan sebuah petilasan atau tempat bekas persinggahan pertama seorang laksamana Tiongkok beragama Islam bernama Zheng He atau Cheng Ho. Oh ya menurut sejarah, tidak semua anak buah kapal beragama islam, selain itu terdapat tanda yang menunjukkan bahwa sam poo kong adalah petilasan bercirikan islam yaitu dengan ditemukannya tulisan berbunyi “Marilah mengheningkan cipta dengan membaca bacaan Al-Qur;an”. Buat kalian yang penasaran dan lagi berlibur di kota yang satu ini, jangan lupa datang ke alamat yang udah gue cantumin di atas yaaJ, tiket masuknya lumayan murah ko sekitar 15.000 buat masuk aja, kalo lanjut ke area sembahyang kalian harus bayar lagi ya karena tiketnya terpisah sama yang tadi.

setelah puas muterin sam poo kong, kita lanjut ke wisata lawang sewu semarang. Jarak sam poo kong ke lawang sewu Cuma sekitar 5 menit an kalo kalian naik motor. Kenapa disebut lawang sewu? Mungkin karena pintunya ada seribu kali ya(?) hmmm penasaran. Gedung ini merupakan gedung bersejarah, dulunya merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschppij (NIJ) dibangun tahun 1904 dan selesai tahun 1907 yang terletak di bundaran Tugu Muda Semarang. Setelah kemerdekaan, gedung ini dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKRI) atau disebut PT Kereta Api Indonesia. Tiket masuk lawang sewu cukup terjangkau, 5000 untuk pelajar dan anak-anak, 10.000 untuk dewasa. Gimana? Tertarik buat ke sini?

Lawang Sewu
Waktu semakin sore, akhirnya kita lanjut ke destinasi selanjutnya yaitu ke maerakaca. Maerakaca ini sering disebut taman mini nya jawa Tengah, disana kalian bisa liat icon atau ciri khas dari daerah-daerah di Indonesia. Kawasan ini sangat menarik menurut gue karena selain kalian bisa belajar keberagaman Indonesia, kalian juga bisa menikmati suasana danau atau perairan disekitar maerakaca. Apalagi kalo dateng kesananya sore.. wah mantap, very recommended for you guys!!

Lanjut setelah sholat maghrib, kita pergi ke kota lama semarang buat bercengkerama disana sambil menikmati suasana malam semarang. Kalo ke semarang belum afdol rasanya jika belum ke kota lama ini yaa, disini sering diadakan banyak festival besar di tanggal-tanggal tertentu. 

Nah, segitu dulu cerita gue selama di semarang... sebenernya gue sama yang lain besoknya nanjak ke gunung ungaran, tapi cerita pendakian gue buat terpisah aja yaa karena bakal seru dan lumayan panjang kayanya. Tapi tenang, ngga ngebosenin ko hehehe



-Salam pejalan-



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Mengikuti Event Internasional

Jogja punya cerita